Dinsdag 11 Junie 2013

MENGHITUNG-MENGHITUNG UMUR KITA , Nikmat dan Sisanya

Seandainya usia anda hari ini 27 tahun itu berarti selama 27 tahun anda mendapatkan nikmat-Nya tanpa henti. Seandainya Allah SWT menghentikan nikmat-Nya tentu akan akan merasakan suatu kekurangan. Hilangnya satu nikmat mempengaruhi kehidupan anda. Dalam kurun waktu 27 tahun salah satu nikmat yang anda rasakan dan tidak pernah putus ialah nikmat nafas. Anda senantiasa menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. mari kita bandingkan dengan harga setabung oksigen di rumah sakit. Berapakah harganya? Tentu bukan angka yang sedikit. Ini berarti hidup anda itu penuh dengan nikmat.

Jika hari ini anda tepat berusia 27 tahun akan banyak hal yang mencengangkan yang akan anda jumpai. 27 tahun sama dengan 9.720 hari (perhitungan satu tahun 360 hari). Sama dengan 233.280 jam. 13.996.800 menit. 839.808.000 detik. Luar biasa. Anda telah menghabiskan waktu 839.808.000 detik untuk bernafas. Berapa kira-kira biaya oksigen yang harus anda bayar hidup selama itu jika anda berada di rumah sakit secara terus menerus.
Tidak hanya nikmat nafas. Allah pun telah memberikan nikmat-Nya yang lain yang juga tak kalah pentinya dibanding nikmat bisa bernafas. Anda telah diberi anggota tubuh yang sempurna. Mulai dari rambut hingga ujung kaki.

 Anda telah diberi makan dan minum oleh-Nya. Anda telah diberi kesehatan, waktu, kekuatan dsb. Sangat banyak jumlahnya. Tak terhitung seberapa banyak nikmat yang telah Allah limpahkan kepada anda. Semua itu gratis. Sebab Allah yang memberikannya secara cuma-cuma kepada andaUsia 27 tahun adalah usia yang terbilang muda.
Namun, usia 27 memberi suatu indikasi kepada anda. Sebuah sinyal yang harus anda cermati. Jatah hidup anda semakin berkurang.
Usia umatnya Nabi Muhammad ialah antara 60 sd 70 tahun. Bagaimana kalau usia anda hanya sampai 50 tahun? Berarti usia anda tinggal 23 tahun lagi. Tak cukup separuh usia anda saat ini. Bagaimana seandainya umur anda hanya sampai 40 tahun? Bagaimana kalau hanya 30 tahun? Bagaimana kalau hanya sampai 28 tahun? Bagaimana seandainya besok adalah akhir usia anda? Bagaimana kalau malam ini Tuhah akan menghentikan nafas anda selama-lamanya?

Dari itu anda harus terus memperbaiki diri. Anda harus mawas diri. Berbuat baik sebanyak-banyaknya. Meninggalkan perbuatan dosa sejauh-jauhnya. Mentaubati segala noda dan dosa yang telah dikerjakan selama ini. Karena pada dasarnya yang bertanggungjawab tentang keselamatan masing-masing orang adalah dirinya sendiri.

Nikmat yang Allah berikan tidak cuma-cuma. Ada sesuatu yang harus anda perbuat sebab telah menerima nikmat itu. Sebuah konsekuensi besar ada dipundak anda. Mau tak mau harus anda jalankan. Konsekuensi itu ialah mengesakan Allah SWT. Tidak menyekutukan-Nya. Beribadah sesuai dengan kehendak-Nya. Beribadah berdasarkan Quran dan Hadis. Tak boleh asal ibadah. Tak boleh ikut-ikutan dalam beribadah. Ibadah yang harus murni tak tercampur dengan syirik, bid’ah, khurofat dan tahayul.
Sebagaimana firman Allah yang termaktub dalam kitab suci Al-Quran Surah Azzariyat (51) ayat 56 :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ
Artinya: Dan tidak aku (Allah) ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah (ibadah) kepada-Ku. 

Untuk beribadah yang sesuai dengan kehendaknya maka anda harus tahu ilmunya. Untuk itu anda harus belajar. Anda harus tahu isi dua kitab suci. Anda harus tahu bacaan, tafsir dan penjelasannya. Setelah anda ketahui ilmunya barulah kemudian anda beramal.
Tidak boleh beramal tanpa ada dasar ilmu. Sebab segala sesuatunya akan dimintai pertanggungjawaban. Mata, telinga dan hati akan dimintai kesaksian. Firman Allah dalam surat Al-isro’ ayat 36 yang artinya 

“Dan janganlah kamu mengerjakan (ibadah) yang tidak engkau ketahui ilmunya, Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”

Jangan pula belajar agama dari buku-buku religi. Sebab kebenaran isinya tak bisa dijamin. Kecenderungan isi buku dicampur dengan opini pribadai sangatlah besar. Lebih tepat jika anda belajar secara langsung melalui kitab suci. Sebagai kesimpulan, Tuhan Yang Maha Pemberi akan meminta laporan pertanggungjawaban nikmat-Nya kepada anda dihari kiamat kelak. Ia akan menyanyakan tubuh, umur dan harta anda digunakan untuk apa? Maka mari gunakan nikmat itu semaksimal mungkin. Dalam kerangka peribadatan manusia kepada Sang Pencipta.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking