Menurut Islam, kewajiban orang tua terhadap anak
merupakan suatu ketentuan yang harus diksanakan oleh seorang ayah dan
ibu. Dan sebagai konsekwensi logis menjadi orang tua, yaitu melaksanakan
kewajiban-kewajibannya untuk memenuhi hak-hak anak mereka.
Bila
kewajiban tersebut tidak dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, atau orang
tua melupakannya sama sekali, maka berakibat terjadinya hal-hal yang
tidak baik terutama terhadap anak, bahkan terhadap orang tua tersebut.
Akibat
yang tidak baik terhadap anak yaitu, secara psikologis anak akan
merasakan bahwa dirinya tidak mendapatkan kasih sayang dari orang
tuanya, dapat menyebabkan anak memiliki perilaku yang tidak baik, anak
merasakan hak-haknya tidak terpenuhi, bahkan mungkin terjadi anak
tersebut menjadi anak yang durhaka kepada orang tuanya.
Akibat
yang tidak baik bagi orang tua, sesungguhnya mengabaikan kewajiban dapat
merugikan diri sendiri, bahkan bila anaknya durhaka kepada dirinya,
maka orang tua tersebut mendapatkan laknat dari Allah SWT.
Sebagaimana wasiat Nabi SAW :
لَعَنَ اللهُ وَالِدَيْنِ حَمَلاً وَلَدَهُمَا عَلَى عُقُوقهِمَا.
“Allah melaknat orangtua yang membawa anaknya untuk durhaka kepada keduanya”
Menurut
Al-Qur’an, sebagai orang tua sepatutnya seseorang menjaga diri dan
keluarganya dari siksaan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan
batu.
Q. S. At-Tahriim (66) ayat 6 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (٦)
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.”
Beberapa Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak
Menurut riwayat hadis, ada beberapa kewajiban orang tua, yang paling utama dan pokok, yaitu :
حَقُّ الْوَلَدِ عَلَى وَالِدِهِ أَنْ يُحْسِنَ اسْمَهُ وَأَدَّبَهُ وَيَضَعُهُ مَوْضِعًا صَالِحًا. (مكارم الأخلاق: ٤٤٣
“Hak
anak atas orang tuanya, hendaklah orang tuanya memberi nama yang baik
kepadanya, dan mendidiknya dengan baik, dan menempatkannya (tempat
tinggal) di tempat yang baik/shaleh.
حَقُّ الْوَالِدِ عَلَى الْوَلَدِ أَنْ يُحْسِنَ اِسْمَهُ وَأَدَّبَهُ وَ أَنْ يُعَلِّمَهُ الْكِتَابَةَ وَالسِّبَاحَةَ وَالرِّمَايَةَ وَاَنْ لَا يَرْزُقَهُ اِلاَّ طَيِّبًا وَأَنْ يُزَوِّجَهُ اِذَا اَدْرَكَ (رواه الحاكم
“Kewajiban orang tua terhadap anak
adalah : membaguskan namanya dan akhlak/sopan santun, mengajarkan tulis
menulis, berenang, dan memanah, memberi makan dengan makanan yang baik,
menikahkannya bila telah cukup umur.”
Dari 2 riwayat tersebut, setidaknya ada 5 kewajiban orang tua terhadap anak yaitu :
1. Memberi nama yang baik.
Meskipun ada orang yang mengatakan bahwa apalah arti sebuah nama. Tapi
di dalam Islam, nama merupakan do’a bagi seseorang. Bila seseorang
mempunyai nama yang baik, semoga dirinya juga menjadi orang baik.
Meskipun bukan jaminan 100 %, namanya baik tapi perilakunya juga baik.
Hal itu tergantung banyak hal, terutama pendidikan dan lingkungan.
2. Mendidiknya dengan pendidikan yang terbaik.
Kewajiban orang tua untuk mendidik anak-anaknya mulai dari pendidikan
di rumah, pendidikan di sekolah atau pesantren, bahkan sampai anak
melanjutkan ke perguruan tinggi, merupakan hak anak yang patut diterima
dengan sebaik-baiknya. Pendidikan
buat anak yang paling vital di rumah yaitu mengajarkan dan membiasakan
shalat kepada anak-anaknya. Sebagaimana firman Allah dan hadis nabi
berikut :
Q.S. Thaaha (20) ayat 132 :
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى (١٣٢)
“dan
perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu
dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang
memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang
yang bertakwa.”
مُرُوْا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ اِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِيْنَ وَاِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِيْنَ فَاضْرِبُوْهُ عَلَيْهَا
“Perintahkanlah
kepada anak-anakmu untuk mengerjakan shalat, apabila mereka telah
mencapai umur 7 tahun, dan bila mereka mencapai umur 10 tahun berani dan
terbiasa meninggalkan shalat, pukullah mereka/memberi hukuman kepada
mereka.”
3. Mengajarkan keahlian dan ketangkasan kepada anak.
Seperti keahlian membaca dan menulis, dalam konteks sekarang mungkin
anak diajarkan agar menguasai computer, bahasa asing dll. Ketangkasan
dan keberanian, dapat diajarkan melalui latihan berenang dan memanah,
maupun olah raga lainnya.
4. Menempatkan di tempat tinggal yang baik dan memberi rezki dari yang baik.
Anak yang tinggal di tempat tinggal dan lingkungan yang baik, niscaya
akan menjadi anak-anak yang baik. Juga, anak yang makan dan minum yang
diberikan orang tuanya dari rezki yang halal dan baik, niscaya akan
menjadi anak yang baik pula. Dan biasanya, anak yang berada di tempat
tinggal yang tidak baik dan makan dari rezki yang tidak baik, biasanya
akan menjadi anak-anak yang tidak baik.
5. Menikahkan anak bila sudah cukup umur.
Ini merupakan kewajiban utama orang tua yang terakhir, yang mesti
dilakukan terhadap anak-anaknya. Karena ketika anak-anaknya sudah
berumah tangga, biasanya anak akan memisahkan diri dari rumah orang
tuanya dan membina rumah tangga dengan pasangannya.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking