Sondag 23 Junie 2013

MENCOBA ISTIQOMAH DALAM BERSEDEKAH


Wahai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebahagian daripada rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.

Terjemah QS Al Baqarah 254.

Apa yang sulit dalam hidup ini? Banyak. Salah satu jawabannya adalah berusaha tetap konsisten, atau dalam bahasa Islamnya adalah istiqomah. Istiqomah secara bebas artinya berketetapan hati dengan teguh, yaitu teguh dengan prinsip yang dipegang, teguh dengan keyakinan yang dianut, dan teguh dalam beramal sholeh.

Salah satu amal shaleh yang sederhana adalah sedekah. Sedekah sudah banyak dibahas manfaatnya oleh para ulama. Meskipun tidak punya uang atau harta, kita masih tetap dapat bersedekah dengan memberi senyuman, sebab kata Rasulullah senyum itu adalah sedekah. Orang yang pelit atau kikir diibaratkan oleh Al-Quran sebagai tangan yang terbelenggu. Tangan yang terbelenggu tentu tidak dapat berbuat apa-apa, apalagi memberi.

Nah, bagi orang yang mampu, bersedekah dengan uang atau harta adalah perkara yang mudah. Tinggal sumbangkan uangmu atau hartamu kepada kaum dhuafa, kepada anak yatim piatu, atau kepada masjid dan lembaga amal. Tidak ada yang sulit melakukannya selama “tanganmu tidak terbelenggu”.

Meskipun bersedekah itu mudah, namun yang sulit adalah mempertahankannya sebagai amal yang terus menerus. Bersedekah secara menerus sama artinya kita menyimpan amal pahala secara menerus ke dalam tabungan akhirat. Apalah yang kita bawa mati selain amal pahala sebagai teman kita di kampung akhirat nanti?

Mari kita mencoba membuat komitmen untuk istiqamah bersedekah setiap hari. Tidak besar memang, hanya Rp5000 rupiah per hari. Setiap hari saya niatkan memberi sedekah lima ribu perak (kadang-kadang kurang). Penerima sedekah saya bisa siapa saja, misalnya pengemis yang saya temui di jalan. Namun, tidak setiap hari saya menjumpai pengemis di jalan. Maksudnya orang yang benar-benar mengemis karena tidak mampu, bukan mengemis karena malas.

Adakah kita sering menyedekahkan uang lima ribu perak itu pada lembaga amal melalui kotak-kotak amal yang sering kita temui di minimarket, toko-toko, maupun rumah makan. Insya Allah mereka lembaga amal resmi dari panitia pembangunan masjid atau pesantren, lembaga yatim piatu, lembaga amil zakat, dan lain-lain

Lihatlah, ternyata ladang amal itu ada di mana-mana, kenapa kita tidak memanfaatkannya? Kenapa kita tidak menanam bekal di kampung akhirat di ladang itu? Amalan yang kecil namun terus menerus lebih bermakna daripada amalan besar namun hanya sesekali.Marilah kita gemar bersedekah, dan yang paling penting selalu melakukannya setiap hari secara istiqomah. Mudah-mudahan Allah menjadikan amalan sedekah itu sebagai penyelamat kita baik di dunia maupun di akhirat. Amiin ya rabbal alamiin.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking