Kehidupan terus berjalan, waktu terus berputar, waktu terus berjalan
dan bumi terus berputar, generasi hilang dan tumbuh, saling berganti,
tokoh -tokoh sejarah tinggal catatan. Usia manusia tak cukup mengarungi
semua waktu, usia manusia sangat terbatas, harapan hidup rata-rata
manusia sekitar 70 tahun. Ada yang sampai, 80, 90 atau 100 tahun lebih,
tapi jumlahnya sedikit.
Hanya Allah yang Maha Mengetahui batas umur manusia, umur
benar-benar rahasia Allah. Ada bukti nyata yang sangat jelas, di
panggung sejarah kehidupan manusia benar-benar sukar di duga , Siapa
yang menyangka seorang mantan Presiden di salah satu negara di Timur
Tengah, yang saat kejayaannya dielu-elukan, namun pada akhir hayat,
tokoh ini mati di tiang gantungan, terlepas benar atau salah,
kematiannya manjadi sorotan dunia. Kejadian ini pas di saat Hari raya
Idul Adha 1427 H/30 Desember 2006.
Entah apa yang hendak ditunjukan olehNya pada umat manusia? Yang
jelas kematian ada dalam genggamanNya, mati di tiang gantungan, ketabrak
mobil, ditelan gelombang tsunamai, dijepit gempa bumi, ditimbun tanah
longsor, dipanggang hidup-hidup saat kebakaran, meledak di pesawat
udara, atau tenggelam di lautan lepas, dan sebagainya itu cuma penyebab
kematian, tapi kematian itu satu, lepasnya roh dari jasad manusia!
Jasad manusia ada yang hilang ditelan gelombang laut,
hangus terbakar tanpa bekas, meledak di pesawat ulang alik, atau mati
hancur berantakan karena bom bunuh diri di mobil atau tergilas tank,
tapi roh tetap kembali kepadaNya. Apa pun jenis penyebab kematian, roh
tetap kembali kepadaNya. Maka, sebelum kematian itu menjelang
berbuatlah sesuatu, kerjakanlah sesuatu,tinggalkan bekas yang
bermanfaat buat generasi mendatang.
Seratus tahun, seribu tahun, sejuta tahun atau bahkan
dalam hitungan tahun yang begitu panjang, selama bumi masih terus
berputar, selama itu pula kehidupan masih berlangsung, namun bila telah
hancur berantakan segala isi alam semesta ini, itu berarti kiamat telah
tiba! Itu kimat Kubro, tapi jangan lupa ada kiamat yang bisa langsung
mengenai setiap manusia dan datangnya tak diduga, apa itu? Kematian, ya…
kematian adalah salah satu jenis kiamat, tapi ini kiamat kecil, kiamat
sugro.
Yang belum lama ini telah diperlihatkan oleh Allah SWT,
tentang hambaNya dikenal dan terkenal karena begitu populernya di
Indonesia, yang dengan caraNya sendiri diambil begitu saja, di malam
Jum’at dengan tabrakan tunggal. Semua orang terkaget-terkaget dan
terhenyak sesaat dan tak menyangka. Ya siapa menyangka dan bisa menduga
datangnya sang maut itu?
Tak ada yang bisa mengetahui rahasia Allah ini, walau
ilmu kedokteran sudah begitu canggih. Betapapun hebatnya teknologi
kedokteran yang dimiliki manusia, pada saat maut itu datang, tak ada
seorangpun yang dapat mencegahnya, walaupun seluruh manusia bersatu
untuk melawannya atau bersatu untuk menghindarinya, tak bisa!
Allah telah bersumpah dengan waktu: “ Demi waktu,
demi masa, bahwa manusia akan merugi, kecuali bagi orang yang beriman
dan beramal sholeh, saling nasehat-menasehati dalam kesabaran dan
kebenaran” ( Al Asr: 1-3). Manusia di planet bumi diberikan waktu
yang sama, 24 jam sehari semalam. Namun dalam waktu yang 24 jam tersebut
ada yang mencapai puncak kejayaan seluas-luasnya, namun dalam waktu
yang bersamaan, betapa banyak manusia yang nyaris tak punya apa-apa dan
tidak bisa apa-apa dan tak mampu berbuat apapun, padahal waktu yang
diberikan Allah SWT, sama, 24 jam!
Waktu yang 24 jam, ada yang merasa terlalu sedikit,
namun ada pula yang tak mampu menghabiskan waktu tersebut dengan
kegiatan yang produktif, waktu hilang percuma, tak memberikan manfaat
apapun padanya. Lebih celaka lagi, waktu yang banyak itu hanya diisi
dengan bergunjing kesana kemari, menghasut seseorang dengan orang lain,
sambil tetap tersenyum, seakan tanpa dosa.
Padahal waktu yang diberikan Tuhan 24 jam itu, bisa
digunakan dengan berbagai macam kegiatan yang produktif, tahan lama dan
mungkin juga mengabadi. Seperti tulisan para tokoh, yang mewariskan pada
dunia dengan ilmu yang ditulisnya atau diababadikannya berupa karya
atau keterampilan yang bermanfaat bagi manusia lainnya, baik pada
masanya atau masa sesudahnya.
Kita mestinya malu dengan tokoh dunia puluhan abad yang
lalu, seperti Ibu Arabi, Imam Al Gazali, Ibnu Sina dan lain sebagainya,
yang dengan ketekunannya dan kesabarannya, mereka dapat dan
mampu menulis ribuan halaman buku, dengan puluhan jilid buku
atau dengan puluhan judul buku yang ditulis tangan. Sekali lagi
ditulis tangan! Jangan lupa, saat itu belum ada percetakan, belum
ada mesih tik, computer, laptop dan lain sebagainya.
Dan buku-buku mereka mengabadi dan memberikan inspirasi
bagi generasi sesudahnya, mereka telah tiada, tapi hasil pemikiran
mereka yang ditulis, di catat, maka ilmu mereka tak hilang dan terus
menerus bermanfaat bagi generasi selanjutnya, yang bisa saja
mencapai ribuan tahun sesudahnya. Jasad mereka sudah tiada, tapi dengan kata-kata yang ditulisnya, nama mereka mengabadi.
Bagi orang yang kreatif, waktu benar-benar dimanfaatkan
sebaik-baiknya, misalnya dengan membaca, mengarang, membuat ketrampilan,
mengaji, mengkaji, menyusun buku dan berbuat sesuatu apapun demi
kemaslahatan semua umat manusia. Itulah yang kata Nabi, manusia yang
paling baik!
Nabi pernah bersabda : “ Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling berguna atau yang paling bermanfaat bagi sesamanya”
Manusia seperti itu bisa berbuat baik dengan tenaganya, pikirannya,
hartanya, bahkan jiwa dan raganya diberikan untuk kepentingan manusia,
kepentingan orang banyak dan tentunya berniat karena Allah semata.
Manusia seperti ini cerdas dalam memanfaatkan waktu,
dia tak mau kehilangan waktu semenitpun untuk perbuatan sia-sia, dalam
diamnyapun, manusia seperti ini memanfaatkan waktunya dengan berdzikir
dan merenungkan ciptaanNya, jadi dalam kedaan diampun dia masih
produktif, yaitu berdzikir, karena berdzikir bisa dilakukan sambil
berdiri, duduk dan berbaring. Bahkan ketika berjalanpun orang bisa
berdzikir, karena berdzikir itu adalah mengingatNya, dan berdzikir
paling utama adalah saat ada “nyanyian setan’ untuk berbuat dosa, lantas
ingat Allah SWT, sehingga tak jadi melakukan dosa tersebut.
Waktu terus bergulir, berputar tak ada hentinya dan dengan perputaran
waktu usia manusia terus bertambah karena dilihat dari titik nol, saat
dilahirkan, sekaligus berkurang dari jatah yang sudah ditentukan
olehNya. Umur kelihatannya bertambah, namun hakekatnya berkurang, sedang
menuju ke kematian atau menuju ke kuburan yaitu akhir perjalanan umat
manusia. Suka atau tak suka, siap atau tidak siap, kematian itu akan datang dengan sendirinya, tanpa diundang!
Masihkah kau akan berkata ” tak punya waktu ” ? Waktu itu netral, kaulah yang mengatur sang waktu itu, untuk berbuat sesuatu. Kerjakanlah sesuatu yang dapat kau tinggalkan bagi generasi selanjutnya, isilah waktumu dengan hal-hal yang bermanfaat. Katakanlah :” wahai sang waktu …. akan ku isi waktumu dengan apapun yang bermanfaat!” Jangan katakan : ” aku tak punya waktu ” omong kosong! Mengapa? Kalau berkata: “tak punya waktu” itu sama saja mati. Karena hanya orang yang sudah matilah yang tak punya waktu lagi untuk berbuat apapun, baginya sudah tamat!
Masihkah kau akan berkata ” tak punya waktu ” ? Waktu itu netral, kaulah yang mengatur sang waktu itu, untuk berbuat sesuatu. Kerjakanlah sesuatu yang dapat kau tinggalkan bagi generasi selanjutnya, isilah waktumu dengan hal-hal yang bermanfaat. Katakanlah :” wahai sang waktu …. akan ku isi waktumu dengan apapun yang bermanfaat!” Jangan katakan : ” aku tak punya waktu ” omong kosong! Mengapa? Kalau berkata: “tak punya waktu” itu sama saja mati. Karena hanya orang yang sudah matilah yang tak punya waktu lagi untuk berbuat apapun, baginya sudah tamat!
Jangan menyesal, ketika waktu telah lewat. Waktu bergerak terus ke
depan, sang waktu tak kenal kata mundur, sang waktu hanya bergerak ke
depan, maju, maju dan maju terus, bila kau diam, maka waktu akan menggilasmu, waktu akan “membunuh”mu dengan pedangnya yang sangat tajam, pedang yang tak ada seorangpun dapat menangkisnya!
Siapa yang bisa membunuh sang waktu? Siapa yang bisa
melawan sang waktu ? Siapa yang bisa “mengerem” sang waktu agar tak
berputar? Tak seorang pun bisa! Maka pergunakanlah waktumu dengan apapun
yang bermanfaat, syukur-syukur bermanfaat bagi kehidupan di Dunia
maupun di Akherat ! Mari kita berlomba mengejar sang waktu, berlomba-lomba dalam kebaikan dan kebajikan, fastabiqul khairat,
dengan karya kita sendiri, dengan tulisan kita sendiri, dengan menulis
buku sendiri atau menciptakan apapun karya sendiri! Ayo, mari kita
kejar sang waktu, kita kejar waktu-waktu kita dengan karya-karya kita
sendiri.
Ayo tulis sesuatu atau berbuat sesuat, ayo tinggalkan
sesuatu yang bermanfaatbuat generasi selanjutnya! Jangan biarkan hidup
kita berlalu tanpa bekas apapun. Kita diciptakan Allah, jelas punya misi, bukan asal hidup, bukan asal ada. Ayo
kerjakan sesuatu sekecil apapun bentuknya, ayo tulis sesuatu ,
betapapun sederhananya. Otak, tangan, dan semua anggota tubuh masih
bisa digunakan! Ayo, gunakan usia kita yang masih ada itu, mari
berkejaran dengan waktu yang masih tersedia buat kita, selagi bonus
umur tetap diberikanNya.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking