-------------------------- -------
kebaikan Berbagi kebaikan itu memang sangat indah apalagi jika kita sanggup melupakan kebaikan-kebaikan yang telah kita berikan kepada orang lain itu sangatlah indah bahkan upah dari kebaikan itu nanti pada saatnya sangatlah berlipat dari apa yang pernah kita bagi bagikan, bahasa sekarangnya “Indah pada saatnya”.
Mari berbagi kebaikan karena sang pencipta Alloh subhanahu wata’ala agar kita takan pernah merasa rugi,tapi lain halnya jika kita berbuat baik karena mengharap balas budi atau berharap kebaikan kita di balas dengan kebaikan yang setimpal bahkan kebaikan yang lebih dari yang kita berikan pastinya akan kecewa saat orang yang kita baik tak kunjung membalas kebaikan kita, sikap seperti itu hanya akan menyesakkan hati merusak jiwa dan membuat kita kecewa yang berlarut larut.
jika kita masih terluka dan kecewa berarti kita belum ikhlas,dan berbuat kebaikan hanya mengharap sesuatu dari manusia.
karena sifat fikiran dan hati manusia itu selalu berubah-ubah setiap detiknya saat ini baik belum tentu besok, cobalah kita mengikhlaskan semua yang kita perbuat dan kita bagikan kepada sesama semata mata karena perintah Alloh SWT;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كاَنَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ. وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَأَ فِي عَمَلِهِ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya. (Riwayat Muslim)
Maka berbuat baiklah kepada makhluk merupakan cara untuk mendapatkan kecintaan Allah Ta’ala dan selalu meluruskan niat dalam rangka mencari ilmu dan ikhlas di dalamnya agar tidak menggugurkan pahala sehingga amalnya dan kesungguhannya tidak pernah sia-sia. Hati tidak akan tersentuh, oleh kepura-puraan, acting belebih lebihan, hati hanya bisa disentuh oleh ketulusan yang tanpa pamrih.
Sebagai penutup mari kita segarkan kembali (refresh) ingatan kita tentang 3 mental manusia;
Mental pahlawan; Berani mengorbankan dirinya untuk kebaikan orang lain
Mental pedagang ; Berani berjuang atau berkorban asal mendapatkan balasan (laba) yang setimpal.
kebaikan Berbagi kebaikan itu memang sangat indah apalagi jika kita sanggup melupakan kebaikan-kebaikan yang telah kita berikan kepada orang lain itu sangatlah indah bahkan upah dari kebaikan itu nanti pada saatnya sangatlah berlipat dari apa yang pernah kita bagi bagikan, bahasa sekarangnya “Indah pada saatnya”.
Mari berbagi kebaikan karena sang pencipta Alloh subhanahu wata’ala agar kita takan pernah merasa rugi,tapi lain halnya jika kita berbuat baik karena mengharap balas budi atau berharap kebaikan kita di balas dengan kebaikan yang setimpal bahkan kebaikan yang lebih dari yang kita berikan pastinya akan kecewa saat orang yang kita baik tak kunjung membalas kebaikan kita, sikap seperti itu hanya akan menyesakkan hati merusak jiwa dan membuat kita kecewa yang berlarut larut.
jika kita masih terluka dan kecewa berarti kita belum ikhlas,dan berbuat kebaikan hanya mengharap sesuatu dari manusia.
karena sifat fikiran dan hati manusia itu selalu berubah-ubah setiap detiknya saat ini baik belum tentu besok, cobalah kita mengikhlaskan semua yang kita perbuat dan kita bagikan kepada sesama semata mata karena perintah Alloh SWT;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كاَنَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ. وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَأَ فِي عَمَلِهِ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya. (Riwayat Muslim)
Maka berbuat baiklah kepada makhluk merupakan cara untuk mendapatkan kecintaan Allah Ta’ala dan selalu meluruskan niat dalam rangka mencari ilmu dan ikhlas di dalamnya agar tidak menggugurkan pahala sehingga amalnya dan kesungguhannya tidak pernah sia-sia. Hati tidak akan tersentuh, oleh kepura-puraan, acting belebih lebihan, hati hanya bisa disentuh oleh ketulusan yang tanpa pamrih.
Sebagai penutup mari kita segarkan kembali (refresh) ingatan kita tentang 3 mental manusia;
Mental pahlawan; Berani mengorbankan dirinya untuk kebaikan orang lain
Mental pedagang ; Berani berjuang atau berkorban asal mendapatkan balasan (laba) yang setimpal.
Mari Bantu Yayasan Darul Aytam
Salurkan Zakat Infak dan
Shadaqah Anda ke Rekening.Bank Mandiri No. Rek.1260004993787
An.Chuswatun Hassanah qq Yayasan Darul Aytam.
BNI No Rek. 273401364 an Drs.Setiawan qq.Yayasan Darul Aytam.
BCA 7650412197 An. Drs.Setiawan qq. Yayasan Darul Aytam.
Bagi Wakif di Malaysia sila transfer ke account 160018582289 maybank account atas nama Suzana Mohd Ali.
BNI No Rek. 273401364 an Drs.Setiawan qq.Yayasan Darul Aytam.
BCA 7650412197 An. Drs.Setiawan qq. Yayasan Darul Aytam.
Bagi Wakif di Malaysia sila transfer ke account 160018582289 maybank account atas nama Suzana Mohd Ali.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking